Selasa, 10 Maret 2009

Dari Maulid Ke Pemilu; Satu Kesempatan Untuk Berubah

Entah sudah berapa kali kita merayakan maulid. Sebuah acara yang digelar untuk memperingati kelahiran pemimpin besar sepanjang sejarah peradaban ummat manusia, Rasulullah Muhammad SAW. Dan kini ketika momentum maulid datang kembali, kita tentu tidak ingin terjebak pada seremonial belaka tanpa mengambil hikmah dari perjalanan hidup Rasulullah.

Mari bercermin pada sosok yang kita peringati kelahiranya. Darimanapun kita mengambil sisinya, yang kita temukan adalah nilai - nilai keteladanan. Nilai – nilai yang hari – hari ini kita rindukan kembali hadir pada diri pemimpin – pemimpin kita. Bahkan kita memimpikanya hadir pada setiap kita.

Pada diri Rasulullah mulia, terhimpun mozaik kehidupan yang begitu mempesona sebagai seorang pemimpin, guru, bapak, suami, sahabat, ekonom, panglima perang, dan menghimpun segala sifat baik yang melekat pada diri manusia. Ia adalah sang pembaharu zaman yang meletakan kembali nilai – nilai kemuliaan seorang manusia disaat masyarakat arab pada waktu itu menyembah berhala yang diam, bisu dan beku.

Sejarah hidupnya tertulis terang bak bintang gemintang bagi para nelayan yang terapung – apung ditengah lautan. Muhammad bin Abdullah namanya. Dia terlahir sebagai anak yatim namun masa mudanya dilalui dengan karya – karya produktif sehingga masyarakat pada waktu itu tak ragu menganugerahkan gelar “Al-Amin” padanya.

Muhammad mengikuti perang Fujar di usia 14 tahun, menjadi penengah konflik peletakan batu hajar aswad yang nyaris menimbulkan perang saudara, menjadi manajer bisnis handal dari sebuah perusahaan global yang dimiliki oleh Khadijah yang kemudian menjadi pendamping hidupnya dalam melalui setiap perjuangan dan pada akhirnya ketika pengalaman hidupnya telah berisi pundi – pundi kebaikan, Allah SWT mempercayakan risalah kenabian padanya menjadi pendiri sekaligus pemimpin peradaban islam yang kemilau kejayaanya terus memancar hingga detik ini.

Disinilah kita bisa mengambil pelajaran bagaimana seorang manusia berproses menjadi seorang pemimpin. Dia menjadi titik pertemuan antara pengakuan dari masyarakat dan keridhoan dari langit. Dan ketika sudah bertemu, maka pantaslah ia memikul amanah besar untuk membebaskan ummat manusia. Menjadi rahmat bagi seluruh semesta alam.

Beginilah laku seorang pemimpin. Ia tidak membangun kepemimpinanya lewat keturunan atau superioritas kekayaan. Ia dibangun dari pondasi kebaikan yang terus tersusun menjadi sebuah bangunan kepribadian yang penuh keteladanan. Ia lahir bukan dengan motif ingin mendapatkan kekayaan atau penghormatan manusia tetapi ia lahir dari sebuah cinta yang tulus untuk mengangkat derajat kemuliaan seorang manusia. Ia juga hadir bukan melalui baleho dan bendera besar bergambar dirinya tapi ia lahir dari pengakuan yang tulus para rakyatnya.

Jika hari – hari ini kita tiba – tiba saja melihat berbagai poster yang berisi penawaran untuk memilih seseorang menjadi wakil rakyat atau menjadi pemimpin kita, kita perlu bertanya pondasi kebaikan apa yang sudah ia bangun. Nilai apa yang dimilikinya hingga kita bisa menitipkan amanah kita padanya. Bagaimana mungkin kita bisa menyerahkan kepemimpinan pada orang yang tidak pernah kita kenal kebaikanya kecuali akhir – akhir ini saja disaat ia membutuhkan suara kita dalam pemilu.

Perayaan maulid kita tahun ini, harus menjadi mata air kesadaran bahwa kesejahteraan akan semakin jauh terwujud manakala kita memberikan amanah pada orang yang salah. Pada orang yang hanya memberi amplop lima tahun sekali. Pada orang yang tersenyum pada kita lima tahun sekali. Pada orang yang berinfak lima tahun sekali. Pada orang – orang seperti ini kita katakan tidak. Tidak akan pernah kita berikan amanah untuk memimpin kita.

Hari – hari ini sungguh kita merindukan sosok pemimpin amanah seperti Rasulullah Muhammad SAW. Lihatlah bagaimana dengan tegas ia katakan “Kalau sekiranya Aisyah binti Muhammad mencuri, saya persilahkan untuk memotong tanganya”. Kita butuh pemimpin adil seperti ini. Pemimpin yang bersikap tegas memberantas korupsi bahkan bersikap lebih tegas jika yang melakukan korupsi itu adalah sanak keluarganya sendiri. Kita merindukan kehadiran pemimpin yang senang jika rakyatnya kenyang, bukan pemimpin yang masih tenang disaat rakyatnya kelaparan.

Maulid harus mampu menjadi jalan perubahan bagi kita. Sebagaimana kehadiran Rasulullah yang mampu membuka jalan perubahan hingga lahir manusia – manusia besar dengan segudang cita-cita besar. Allah SWT berfirman ”Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merubah nasib suatu negeri sampai kaum tersebut merubah keadaan mereka”. Tidak ada jalan menuju kesejahteraan sebelum kita membulatkan kemauan dan menggenapkan kemampuan.

Karenanya yang harus kita rubah pertamakali adalah keadaan diri kita sendiri. Berubah dari rakyat yang pasif menjadi rakyat yang aktif dalam perubahan. Berubah dari rakyat yang pragmatis dan masa bodoh, menjadi masyarakat yang penuh kepedulian. Berubah dari masyarakat yang alakadarnya menjadi masyarakat yang professional.

Dan itu dimulai dengan membersihkan diri kita. Membersihkan pikiran kita dari pikiran – pikiran kotor dan sempit. Membersihkan diri dari penghambaan kepada manusia, tahta maupun harta menjadi penghambaan hanya kepada Allah semata. Membersihkan tampilan fisik, baik fisik kita maupun fisik lingkungan kita.

Tidak boleh ada di antara kita yang berputus asa dan mengatakan “tidak mungkin”. Selama matahari terus berputar, maka disitulah harapan senantiasa terbit. Dengan maulid nabi, mari kita kobarkan semangat perubahan. Sungguh, menyalakan lilin jauh lebih baik daripada mencela kegelapan. Dan kita memulainya pada PEMILU kali ini dengan memilih orang-orang yang bersih, peduli dan amanah menjadi wakil dan pemimpin kita.

“Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang bathil telah lenyap”. Sungguh, yang bathil itu pasti lenyap” (Al Israa ayat 81).


Data Diri

Nama : Zuliyanto

TTL : Serang, 16 Juli 1982

Alamat : Jl. Persada Raya No 6, Menteng Dalam, Tebet, Jaksel

Email : camar_97@yahoo.com

Data Akademik

  1. SD Negeri 1 Ciruas, Serang
  2. SLTP Negeri I Cipocok Jaya, Serang
  3. SMU Negeri I Serang
  4. Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya, Malang
  5. Pascasarjana, Universitas Indonesia

Pengalaman Organisasi

  1. Ketua OSIS SMU Negeri I Serang
  2. Ketua Pramuka SMU Negeri I Serang
  3. Menteri Luar Negeri BEM Unibraw
  4. Pengurus Pusat KAMMI

 

blogger templates | Make Money Online