Kamis, 28 Mei 2009

Bulir-bulir Cinta Ibu

Saya menahan lelah yang luar biasa. Mendapatkan takdir untuk berdiri dan berdesak-desakan di mikrolet selepas pulang kerja kembali menghampiri saya. badan yang lelah harus ditopang kaki yang juga lelah. Cuaca masih setia dengan panasnya yang menyengat. Ditambah lagi dengan kepulan asap dari kendaraan menambah banyak pembenaran untuk mengeluh. Belum lagi kelakuan para pengendara yang hanya memperdulikan dirinya sendiri-sendiri.
Namun ada pandangan yang menyejukkan. Pandangan yang mengalihkan perhatian saya dari kondisi yang kurang bersahabat. Seorang ibu mengembangkan senyumnya melihat anaknya duduk riang di salah satu tempat duduk bis. Sementara ia membiarkan dirinya berdiri dan berdesak-desakan bersama penumpang lainya. Tanganya berpegangan pada besi yang menempel erat di bawah atap mobil. Tangan yang satunya menjinjing sebuah tas. Sangat indah bukan? Betapa ruang cinta yang sangat luas dihati seorang ibu membuat ia berbahagia ketika anaknya berbahagia. Membuat ia tetap berbahagia ketika harus mengalah. Membuat ia tetap berbahagia dalam kelelahan. Dalam usia yang terus menuju senja. Kebahagiaan yang cukup diwakili lewat lukisan bahagia buah hatinya.
Dibanyak potret seorang ibu. Selalu saja kita mendapatkan titisan-titisan cinta Tuhan. Saat seorang ibu rela memasak meski kerap ia sendiri memakan masakanya paling akhir. Saat seorang ibu membelikan anaknya pakaian yang baru sementara yang ia pakai adalah pakaian yang telah lama. Saat seorang ibu rela mengais rezeki untuk sekolah anak-anaknya sementara ia hanya lulusan sekolah rendahan.
Yah..titisan cinta Tuhan pada diri seorang ibu membuat kita tak mampu membayangkan keindahan dari cinta Tuhan kelak. Membuat kita tak sabar untuk mereguk indahnya cinta Tuhan saat kita mendapatkan anugerah tuk hidup bersama Tuhan di surga. Semoga saya dan juga anda kelak termasuk kedalam golongan orang-orang yang dipeluk dalam hangatnya cinta Tuhan.

Politik Sopir Bajaj

Lelucon klasik tentang bajaj melintas lagi dalam pikiranku ketika menyaksikan riuh rendah jagat perpolitikan tanah air. yang namanya Bajaj itu, klo belok cuma dua yang tahu: sopir bajaj dan Tuhan si sopir. yg laen bakal kesulitan nebak si bajaj bakal ngerem, belok kanan, belok kiri atau tancap gas.
begitu juga sepertinya dengan perpolitikan saat ini dalam menentukan cawapres. Semua lg kesulitan untuk menebak-nebak siapa bakal cawapresnya sby.
Jd jangan heran jika keruwetan "jalan raya politik" kita bakal menimbulkan kemacetan atau terjadi kecelakaan diantara partai-partai politik yang ada.
Bayangkan saja, semua terbingkai dalam kata-kata "semua mungkin terjadi dalam politik". Sama kan dengan kata "semua mungkin terjadi kalau bajaj mau belok". yg keliatan musuhan eh kecium bermesraan dibelakang. yang keliatan bermesraan eh g taunya selingkuh.ah..terus apa bedanya dong semua elit politik negeri ini dengan sopir bajaj?
Seru. Menegangkan. Penuh kejutan. kira-kira itulah yang bakal terus terjadi dalam jagat politik kita. menimpa siapa aja yang punya gen politik dalam dirinya.buat yang g punya gen politik sih masih nyantai-nyantai aja. dengan enteng bisa bilang "mboh, bodo amat, ore weruh,pikir be dewek, sire malah pusing-pusing amat, au ah elap, emang gue pikirin dll". Yang seperti ini nanti ujungnya bilang "siapapun presidenya ga ngaruh apa2.gw masih tetep miskin...(yg laen nyaut "elo kali yg miskin, gw enggak tuh")
oaaaahhhhhh, negeri bajaj.......

Ku Biarkan Cinta Memelukku

Kubiarkan kehadiranya menjajah hatiku. Mencecoki pikiranku dengan setumpuk harapan abadi. Karena aku sudah terlanjur mencintainya. Kan kutempuh setiap lelah hingga aku melewati ujungnya. Kubasuh setiap harapan agar tak kenal lusuh setiap kali rasa pesimis datang bertandang. Karena aku sudah terlanjur mencintainya. Ya, aku telah jatuh cinta padanya.
Ia memang telah datang. Perasaan yang telah bertahun-tahun lamanya menari-nari di pelataran hati. Memainkan mimpi bak ombak yang mempermainkan bulir-bulir pasir putih dipantai. Atau seperti angin yang memainkan sayap-sayap burung camar yang indah. Ah..dia datang dengan sangat indah di pelataran hatiku.
Kubuka jendela mata. Jendela hati. Jendela tangan. Jendela kaki. Jendela pikiran. Jendela setiap bagian tubuh yang memungkinkanku tuk menjelmakan cinta menjadi sebuah gerak nyata. Apalah artinya cinta jika ia tak mampu memberi makna pada sebuah gerak raga.
Dan aku memulainya. Memulai memberi ruh pada cinta yang telah menghampiri. Agar tak ada sesal dikemudian hari. Sebab banyak patah hati bermula pada cinta yang tak bersegera diberi ruh.

(Sebuah ikrar cinta untuk generasi muda di Banten khususnya di Serang Timur. Sekaligus genderang perang terhadap pembodohan, penerbelakangan dan penjajahan)

Nb.
Saya sedang merintis yayasan yang bergerak di bidang pemberdayaan remaja dan pemuda di Serang Timur. Berusaha untuk memperbanyak komunitas-komunitas pengusung perubahan di Banten. Minta dukunganya baik berupa doa, sumbangan pikiran maupun sumbangan dananya. Thanx to "senior di malang" yang udah mempercayakan dananya buat langkah maju gerakan ini.
 

blogger templates | Make Money Online