Rabu, 18 Juni 2008

Dakwah Kampung Bukan Dakwah Pasca Kampus

Saat - saat menjadi mahasiswa adalah saat - saat menyenangkan. berbagai kegiatan bisa kita ikuti baik kegiatan didalam kampus maupun diluar kampus. Rugi rasanya jika lulus dari kampus tanpa pernah merasakan lezatnya berdiskusi soal rakyat, berdemonstrasi membela rakyat yang terpinggirkan, mengikuti training - training dan tentunya mengikuti berbagai forum pembinaan ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah.
Lebih rugi lagi jika kita aktiv dalam berbagai aktivitas kampus tanpa pernah merasakan indahnya aktivitas dakwah kampung. Dulu sempat kepikiran bahwa dakwah kampung itu dilakukan nanti setelah lulus dari kampus. Pemikiran ini buat saya adalah pemikiran yang keliru. Saat menjadi mahasiswa, kita yang tinggal jauh dari kampung halaman berbaur dengan masyarakat disekitar kampus kecuali yang seumur mahasiswanya tinggal diasrama dalam kampus. Saat - saat berbaur itulah sesungguhnya kita berkesempatan merasakan lezatnya dakwah kampung.
Dikampus, terkadang kita menjadi murobbi/pembina halaqoh karena given dari penanggung jawab dakwah kampus alias gratisan dari program mentoring. kalaupun ga gratisan, maka para mad'u kita biasanya merupakan subsidi.
Tapi dikampung ceritanya bisa lain. Kita harus mandiri mencari binaan. berada ditengah - tengah mereka dan berempati dengan permasalahan yang mereka hadapi. tidak cukup dengan itu, kitapun harus membuat program - program yang membuat masyarakat terwarnai dengan nilai - nilai dakwah.
Jangan berpikiran aktivitas dakwah kampung harus dilakukan jauh dari kosan kita. atau tidak beririsan dengan amanah dakwah kampus kita. atau dilakukan setelah kita lulus nanti. sama sekali tidak. kita bisa melakukan aktivitas dakwah kampus dan dakwah kampung secara bersamaan. Kita bisa mengajak tetanga - tetangga kamar atau kosan kita yang biasanya mahasiswa untuk bersama - sama menghidupkan karang taruna yang ada dilingkungan kosan kita. Minimal kita mengenal para tetangga. jangan sampai kita tidak mengenal tetangga sama sekali. Ada banyak kasus, aktivis dakwah kampus yang sama sekali tidak kenal dengan tetangganya atau tidak pernah memberi hadiah dengan tetangganya sama sekali. aktivitasnya cuma ke kampus dan ke tempat liqo/dauroh atau ke tempat lainnya tapi malah tidak pernah silaturrahiim ke tetangganya sendiri. lha yang model begini masa pantes dibilang ativis dakwah kampus? apalagi disebut sebagai aktivis KAMMI... memilukan bukan?
jadi temen2, mumpung masih jadi mahasiswa, apalagi mahasiswa yang berasal dari luar kota/anak kosan, rame - rame yuk terjun kedalam aktivitas dakwah kampung. luangkan waktu untuk silaturrahim dan memberi hadiah ke tetanga - tetangga dan jangan menunggu waktu luang. terakhir, milikilah binaan sebelum menyesal... jadilah murobbi.
percaya deh, aktivitas dakwah kampung sangat - sangat menyenangkan apalagi bagi yang punya genetika KAMMI:)

ket:
Halaqoh : Pengajian rutin dalam kelompok - kelompok kecil
Dauorh : Training / Pelatihan
Murobbi : Pembina halaqoh
Mad'u : Objek dakwah
Da'i : Subjek dakwah
KAMMI : Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Organ mahasiswa ekstra kampus yang didirikan di Malang tgl 29 Maret 1998)

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online