Rabu, 25 Juni 2008

08.00 WIB

Kubiarkan angin menjadikanmu tiada
Agar hilang segala rasa yang menjadikanmu ada
kubiarkan hujan menjadikanmu tiada
Agar hilang segala asa yang menjadikanmu ada

Bunga - bunga telah bermekaran
Ditaman yang pernah kita rawat bersama
Tapi cinta kini telah berguguran
Dari hati yang pernah kita sediakan bersama

Boy masih terdiam dikantin sekolah. Dibacanya berulang - ulang surat dari Sonya. Dua bait yang membuatnya merasa bersalah. Sebuah keputusan telah dia ambil. Keputusan yang bukan saja menggugurkan semua kenangan indahnya bersama Sonya tapi juga menumbuhkan bunga - bunga kerinduan sejak semalam.
Benar. Sejak semalam. Sejak ia mengirim sebuah pesan singkat: "Sonya, telah kupilih jalanku. Kita cukupkan semua petualangan kita"
Roni sahabat dekatnya bahkan mengatakan Boy sudah ga normal karena memutuskan kisah - kasih dengan Sonya. Dia ga percaya kalau Boy sudah menyatakan diri bukan lagi sebagai kekasih Sonya. Bintang yang paling bersinar terang diangkatan mereka.
Wajar kalau Roni bertingkah lebih bingung dari Boy. Ronilah yang mengenalkan Sonya pertama kali kepada hati Boy. Roni juga yang getol meyakinkan kalau Sonya adalah orang yang tepat mendampingi hari - hari Bintang Ramadhan, bintangnya pelajar yang punya panggilan Boy. Teman - teman disekolah Boy bahkan telah memilih Boy - dan Sonya sebagai pasangan ideal bahkan diprediksikan sampai Boy dan Sonya jadi kakek - kakek dan nenek - nenek. Prediksinya beralasan. Sonya adalah cewek manis dan cantik, bintang kelas, vokalis utama grup paduan suara, pemimpin marching band dan jago tari tradisional. Saat awal OSPEK saja, semua mata banyak tertuju pada kecantikan yang terpancar dari kedua bola matanya. Memantul diwajahnya yang selalu mengembangkan senyum. Boy sendiri saat pertama kali jadian dengan Sonya, mengirimkan ungkapan kekagumanya di majalah dinding kampus "Teruntuk Sonya: Saya yakin bidadari disurga sana telah berkurang satu karena engkau kini sedang berkunjung kebumi. Aku cari kata - kata untuk memujimu, tapi semua kata tersipu malu". Mmm...
Lalu Boy. Sama seperti Sonya, Boy adalah seorang organisatoris tulen. Pecinta alam, pemimpin mahasiswa tertinggi dikampusnya, orator ulung, jago kung fu, dan cerdas Meski Boy tidak pernah menjadi yang terbaik dalam dunia akademik, tapi teman - temanya sangat percaya bahwa Boy sangat bisa untuk menjadi yang terbaik kalau saja dia mau. Dasar Boy, Dia lebih senang berada diatas gunung atau berada ditengah para pengamen jalanan binaanya daripada ada diatas mahasiswa lainya soal prestasi akademik. Sonya pun sebenarnya pernah menuliskan kekagumanya pada Boy, tapi dengan nama samaran. "Buat Mas Ramadhan: Sikap dinginmu itu lho maaas... membuatku benci tapi rindu. Aah..kamu keren banget deh mas. Dah punya pacar belum? Dengan apa saya bisa masuk kedalam hatimu"
Dan semua menjadi sangat indah buat Boy, Sonya dan semua teman - temanya. Boy bahkan jadi lebih rapih dan semakin keren.
Tapi semuanya sudah berubah sejak 08.00 WIB. Di waktu itulah Boy telah memilih jalanya. Menjadi seorang muslim sejati. Seorang muslim yang mencintai Rabbnya, lebih dari apapun yang bisa dicintai. Boy menemukan dirinya pada bulan Ramadhan. Pada sebuah nasehat menjelang berbuka yang disampaikan oleh seniornya. "Cinta sejati itu membuat dirimu semakin mencintai Tuhanmu. Jika cinta membuatmu jauh dari Tuhan, maka kau akan menjadi manusia paling lemah"
Nasehat itulah yang membuat Boy diam saat mengantarkan Sonya ke rumahnya. Menghadirkan berbagai episode saat Boy bersama Sonya.
Dan Ramadhan memberikan kesempatan kepada Boy untuk menjadi seorang muslim. Belajar satu demi satu ajaran islam dari seniornya. Hingga ia menemukan kebahagiaan yang tidak pernah bisa ia bagi. Kebahagiaan yang tidak pernah ingin ia lepaskan sepanjang hidupnya. Kebahagiaan yang hanya mungkin dirasakan oleh orang - orang yang menemukan kembali Tuhanya.
Boy mulai menulis surat balasan kepada Sonya:

Teruntuk Sonya.
Seseorang yang pernah menjadi udara dalam hidupku

Aku mencintaimu, tapi aku lebih mencintai Tuhanku. Aku berbahagia bersamamu, tapi aku lebih berbahagia bersama Tuhanku. Kiranya Tuhan tidak pernah ingin diduakan sehingga ketika kau mengisi hatiku, Tuhan menjauhi diriku.

Sonya...
Bukan perpisahan yang ku sesali. Tapi kebodohankulah yang kusesali. Sebab dari kebodohan itu aku telah mengambil hatimu yang seharusnya dimiliki oleh suamimu kelak. Menyakitkan memang mengenalmu untuk sekedar mengetahui bahwa engkau bukan hak ku. Tapi semoga dengan ini, aku tidak mengambil lebih banyak lagi hak suamimu.

Saya berdo'a agar Allah mengampuni kita dan menggugurkan semua rasa cinta yang pernah ada dan memekarkanya ditaman hati orang - orang yang memang seharusnya kita cintai.
Kau boleh marah dan membenciku. tapi aku tak lagi takut. sekarang aku lebih takut Allah yang marah dan membenciku. Semua ini pahit. tapi terkadang yang pahit justeru membuat kita semakin kuat.

Setelah hujan reda
Mekarlah menjadi melati suci
Harumnya memenuhi seisi bumi
Dikabarkan angin keberbagai penjuru

Setelah langit kembali bersih
Jadilah burung - burung yang merdeka
Selalu berusaha menuju langit
Membentang sayap Menghias cakrawala

Satu lembar telah tertutup
Satu lembar telah terbuka
Cinta kita disimpan untuk surga

1 komentar:

Andrik Prastiyono mengatakan...

eh,...mas izul bisa juga bikin cerpen tentang lope - lope ya..he 2..

 

blogger templates | Make Money Online