Minggu, 20 Juli 2008

Sendiri Untuk Semua

Terkadang dalam perjuangan kita berada dalam kesendirian. Mengobati luka dan menghapus duka sendirian. Keimanan dan sikap tawakal lah yang membuat diri slalu yakin bahwa kita pasti menang.

Kesendirian mengantarkan kita memasuki istana Allah yang megah. Mengajarkan kepada kita bahwa hanya Allah lah tempat bersandar. Tempat mengadu. Tempat meminta. Tempat bersimpuh dan berusujud. Tempat kita berbagi cerita dan derita. Allah lah tempat kita mengembalikan semua masalah. Dan pada akhirnya setelah kita berserah diri, Allah karuniakan energi baru untuk bangkit. Untuk terus berdiri tegar menghadapi setiap tantangan dan ujian dalam kehidupan.

Bulir – bulir air mata saat kita merendahan diri di hadapan Nya, menyuburkan taman – taman keimanan dalam hati. Menumbuhkan kembali bunga – bunga harapan yang mungkin nyaris layu beriring waktu.

Pengakuan kita atas segala kelemahan dan kekhilafan, mengalirkan ajaran lagit bahwa tugas kita adalah terus berjuang. Dan kita memasrahkan segala hasilnya kepada hakim yang paling adil.

Kepala yang semakin tertunduk seiring hati yang menderu dan tubuh yang bergetar, mengantarkan kenikmatan yang tak terlukiskan oleh kata maupun pena. Sebuah perjalanan jiwa yang menenteramkan mata, menyejukkan hati dan melapangkan dada. Seolah kita sedang mereguk sepuas – puasnya air dari telaga surga atau sedang menghirup dalam – dalam wewangian surga.

Kesendirian dalam perjuangan bukan berarti keluar dari fitrah manusia untuk bekerjasama. Kesendirin adalah saat – saat dimana engkau dipercaya untuk berhadapan dengan masalah sendirian lalu membawa kemenangan dan kebahagiaan untuk semua orang.

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online