Minggu, 20 Juli 2008

Berjalan Ke Timur (2)

Kediri belum banyak berubah. Sepeda motor masih dominan mewarnai jalan - jalanya. Bangunan - bangunanya juga masih banyak yang bergaya tempo doeloe. Menerbangkan kita pada kejayaan kerajaan Kediri di masa lalu. Kota ini dulu sering saya kunjungi. Banyak sahabat saya yang berasal dari Kota sentra tahu taqwa ini. Kota yang punya ikon sebagai kota tahu. Kota yang punya klub sepakbola besar PERSIK - Kediri. Kota yang sayangnya juga punya pabrik rokok besar.
Saya dan Puji memasuki perumahan Candra Kirana Real Estate yang terletak dekat SMA 2 Kediri. Berhenti didepan sebuah rumah yang baru jadi. Seorang remaja membukakan pintu. Fikri namanya. Dia adalah Ketua MPK yang juga panitia AKIDA. Anaknya kalem dan cerdas. Bapaknya adalah seorang wiraswasta sementara ibunya adalah seorang dokter. Kedua orangtuanya sangat ramah dan baik.
Didepan rumah Fikri terhampar kebun jagung yang sudah meninggi. Tidak terlalu luas tetapi cukup untuk menghadirkan pemandangan yang indah dan menyejukkan. Mungkin beberapa waktu lagi akan memasuki masa panen. Saya merasa akan betah berada dirumah ini. Penghuni rumahnya baik, rumahnya nyaman dan pemandangan depan rumahnya juga menyenangkan. Mungkin ini adalah tempat transit terbaik sepanjang saya beberapa kali berkesempatan mengisi acara di Kediri.
Anifah telah membuktikan janjinya. Dia adalah orang yang intens berkomunikasi dengan saya. Memastikan bahwa saya benar - benar bisa memenuhi undanganya untuk mengisi kegiatan di almamaternya. Seorang akhwat enerjik yang setia menemani adik - adik panitia meskipun sedang sakit.
Setelah agenda bersih - bersih diri selesai, saatnya untuk memenuhi panggilan perut. Perjalanan yang sangat panjang membuat saya kelaparan sejak shubuh. Terlebih, tidak ada jatah sarapan di Tuban seperti biasanya. Padahal saya juga tidak menyiapkan makanan ringan. Pelajaran penting buat yang akan melakukan perjalanan jauh yaitu selalu menyiapkan makanan enak didalam tas nya. Kelaparan ini pula yang membuat saya harus mengisi perut dengan tahu yang biasa dijajakan didalam bus.
Dan alhamdulillah, didepan saya kini terhidang ayam bakar kalasan yang sangat nikmat. Bapaknya Fikri menjamu makan siang dengan sangat tepat. Pelajaran berikutnya buat para penikmat makanan adalah makanlah saat perut sedang lapar.
Jadwal mengisi materi masih beberapa menit lagi. Masih cukup tersedia waktu untuk sedikit meluruskan badan. Setelah ber jam - jam tidur dalam posisi duduk, saatnya menikmati posisi terlentang. Terlebih kasur yang tersedia sangat - sangat empuk. Pelajaran penting kehidupan, hidup adalah bergerak. Tidak enak berlama - lama dalam satu posisi. Terjebak dalam zona nyaman. cobalah posisi yang lain, semoga menemukan kenikmatan yang lain. bismika allahumma ahya wa amuut....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Semoga kehadiran antum mampu merubah Kediri(my lovely city)...menjadi lebih baik tentunya!
salam dari adik2 panitia AKIDA ( Akadeni Kepemimpinan Islam Smada ), mreka belum sempat bilang terima kasih ke antum katanya...
oiya, adek2 banyak berubah lho...mreka kerja bakti bersih2 masjid, ada piket kebersihan juga, banyak ide2 baru muncul...
suatu perubahan positif akh...ana pun jadi semakin sayang sama adek ana di TMA sma 2 kediri.
mereka adalah orang2 luar biasa, walau kalem2 tapi hebat lho sebenarnya. Kini yang ada adalah semangat untuk terus berdakwah!
semoga Allah selalu menjadikan kita sebagai jalan kebaikan bagi setiap hambaNya...
Kapan pulang kampung..?:)
Anniefa_zakiya

 

blogger templates | Make Money Online