Minggu, 10 Agustus 2008

Berjalan Ke Timur (8)

15 Juli 2008. Matahari telah lama pergi dari langit Kota Malang. Meninggalkan lampu - lampu kota yang perlahan mulai menggoda malam. Menghadirkan keindahan kota Malang di Malam hari.
Kami masih berkoordinasi seperti biasanya. Menyiapkan kampanye trakhir pasangan SINAR. Berbagai dinamika yang terus berubah juga turut mewarnai berbagai keputusan. Tak pelak akh Dudin, Akh Didik dan saya sendiri yang diamanahi untuk mengawal acara ini dibuat sangat kerepotan dalam mengeksekusi kegiatan yang harus disesuaikan dengan informasi dan data terbaru peta politik yang ada.
Tengah malam setidaknya sudah ada gambaran mengenai anggaran dan gambaran inti kampanye terakhir. Jelas semua masih bisa berubah. Dan saya melirik jam yang telah lewat dari koordinat 00.00 WIB. Rabb.. sudah berlalu segala amal perbuatanku dan telah kau berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri dan mengukir prestasi di usia yang telah bertambah.
Usia saya kini telah bertambah. Tidak ada lagi pesta ulang tahun dan seremonial meniup lilin sebagaimana masa kecil dulu. Tidak ada lagi taburan kado - kado dan potongan kue. Tidak ada perayaan bersama keluarga.
Satu - satu sms berdatangan. Mengucapkan selamat, mengirimkan doa dan harapan, menghantarkan saya melewati tengah malam. Saya membaringkan tubuh yang terasa penat sambil berusaha memejamkan mata. Mengulang kembali berbagai kenangan. memutarnya sebagai bahan untuk menghadapi masa depan. menggerakkan lisan seraya berdoa agar Allah mengampuni setiap jengkal kesalahan yang telah saya lakukan, menguntai rasa syukur atas segala kenikmatan yang telah Allah hamparkan dan mengikrarkan harapan sebagai rute dalam menapaki masa depan. Dan mata pun terpejam.
Adzan shubuh berkumandang lagi. Saya menitikkan air mata untuk sesuatu. Ada beberapa pesan masuk di handphone. saya belum mau membukanya. Saya segera ambil air wudhu dan segera melangkahkan kaki ke masjid. Saya ingin berlama - lama bermunajat. Menikmati saat - saat dimana diri kita begitu sangat - sangat lemah. berdiam diri di hamparan kerajaan Allah. Menembus langit. menembus semesta. melemparkan diri begitu saja dalam perenungan dan pengembaraan spiritual. Mencari danau dimana saya bisa mereguk air semangat dan harapn sepuas - puasnya guna bekal melnjutkan perjalanan.
Dan fajar mulai menyingsing. Saya kembali kerumah. Meraih handphone dan membaca satu demi satu pesan yang masuk. pesan - pesan persaudaraan dari orang - orang yang saya cintai. Orang - orang yang tidak pernah akan mau saya lupakan dari kenangan saya. dan saya tuliskan satu pesan itu di halaman ini. agar senantiasa menjadi pengingat untuk diri saya dan pengikat persaudaraan yang selama ini telah terjalin...
"Ya Allah, syukur padaMu Rabbi.. masih kau sisakan umur untuku. tambahan waktu untuk memoles hari - hari yang sempat tercoreng moreng. Tambahan kesempatan untuk memperbaiki segala kebaikan yang terkadang terselip ketidaksempurnaan. tambahan masa untuk mengabdi padaMu dan mengukir kemuliaan. tambahan asa bahwa hamba masih kau percaya untuk mengemban amanahMu. tambahan keberkahan untuk menghbiskan sisa waktu menggapai keridhoanMu. Tak banyak pinta hamba kecuali cinta kasih Mu, karena diri tak kan mampu melewati segalanya tanpa itu. Yaa Rabb, usia kami bisa saja berkurang tapi jangan biarkan kami kekurangan ketaatan kepadaMu. Fitrah kami bisa saja sedang mengalami pengikisan, tapi jangan biarkan kami terbawa arus untuk kemudian kehilangan. terlalu naif jika kami tak berharap kebahagiaan, semoga kebahagiaan itu beriring kridhoan. Yaa Sami', jangan biarkan kami kehilangan pendengaran untuk senantiasa tunduk menyambut seruanMu. Yaa Ghaffar, ampuni kami atas segala ketidaktundukan. Yaa Rahman, kami pasrahkan hidup dan mati kami di hadiratMu.. Barakallahulaka. Aamin" (0811XXXXXX)
Dan saya pun beucap terimakasih atas do'a, harapan dan support yang diberikan oleh mereka semua. Setiap kita yang memiliki orang - orang dekat patut untuk bersyukur. Karena mereka lah yang mendekati kita saat yang lain menjauh. Mereka yang memapah kita saat kita patah. Merekalah yang merengkuh kita saat kita terjatuh. Merekalah yang senantiasa menghujani kita dengan rasa percaya bahwa kita mampu melewati setiap ujian yang Allah berikan. tidak semua orang bisa memiliki kenikmatan ini. tapi semoga kamu memilikinya.
"Rabb.. cintailah mereka yang telah mencintai saya jauh lebih baik dari rasa cinta saya kepada mereka. Jadikanlah mereka sebagai orang - orang terbaik di sisi saya dan kelak engkau menghimpun kami sebagai orang - orang yang layak berada disisiMu dan disisi para penghuni surga lainya."

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online