Selasa, 11 November 2008

Diary Ramadhan (5)

Tidak banyak yang berubah dengan bangunan utama masjid ini. Masjid Ibadurrahman. Sebuah masjid yang merupakan bangunan tidak terpisahkan dari TQ Ibadurrahman. Ditempat inilah saya mengeja al quran dan melengkapinya dengan berbagai ilmu agama mulai dari fiqih, shiroh hingga belajar berorganisasi.

Kegiatan belajar agama ini dimulai selepas sholas maghrib. Kami anak - anak kecil dari Kampung Kubangawan berduyun - duyun menuju masjid ini. Di Masjid ini ada ustadz bernama Mustofa Idris dengan istrinya Aam Mardiyah. Mereka menempati sebuah ruangan dibelakang masjid.

Jika ramadhan tiba, anak - anak yang tergabung dalam Remaja Islam Masjid Ibadurrohman (RISMI) biasanya mengadakan banyak sekali kegiatan mulai dari ifthor jama'i, ceramah agama, sholat tarawih berjama'ah, kajian dhuha pekanan, bakti sosial, i'tikaf hingga takbiran.

Ada banyak kesan mendalam dari sepotong kenangan masa kecil saya di masjid ini. Terutama sepotong kenangan dari sebuah program bernama i'tikaf. Saya lupa tahunya tapi mungkin sekitar tahun pertama di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ini adalah i'tikaf pertama saya. 10 hari lamanya. Pa Mustofa membimbing kami dengan sangat sabar.

Dulu, saya merasakan betul kesakralan dari ibadah yang satu ini. Mungkin karena yang pertama. Tapi bisa jadi karena justeru i'tikaf pertama inilah yang saya lakonin dengan sangat serius selama 10 hari. Karena ketika SMA saya tidak pernah lagi menjalaninya selama 10 hari penuh.

Di i'tikaf pertama itu, saya benar - benar takut untuk keluar dari masjid. Karena khawatir batal i'tikafnya. Jangankan keluar dari masjid, kalau ada yang mendorong temanya keluar masjid hingga kakinya menyentuh tanah saja bisa berbuntut keributan. Jadi kerjaan kita selama 10 hari itu hanya berputar pada tilawah, sholat sunnah/wajib, mendengarkan ceramah, membaca buku dan tidur. Semuanya sudah terprogram. Ada waktunya dan ada penanggung jawabnya.

Diakhir i'tikaf tepatnya ketika malam takbiran, kami semua menengok rumah masing - masing dan kembali kemasjid dengan membawa aneka macam kue yang sudah dipersipakan untuk dihidangkan dihari raya besok. Seolah - olah malam itu merupakan malam kemenangan. Dan pagi hari setelah sholat shubuh, Pa Mustofa memberikan minyak wangi "malaikat shubuh" dan sebuah al quran saku untuk tiap peserta. Sampulnya berbeda - beda warnanya. Saya masih ingat betul warna al quran untuk saya. Sebuah al quran dengan warna merah menyala. Paling beda diantara yang lainya.

Dan ramadhan kali ini, saya pun menyapa lagi masjid kecil ini. Ketika saya harus melakoni kuliah di Kota Malang, saya hanya sesekali bisa menyapa masjid ini. Bangunan disekitarnya sudah sangat berubah. Tidak ada lagi pohon cherry yang dulu buahnya sering menjadi rebutan. Tidak ada lagi pohon ceremei yang juga menjadi lahan rebutan. Kebun disamping sekolah juga kini sudah tidak ada dan berganti dengan bangunan SDIT Ibadurrahman yang kokoh berdiri dua lantai.

Pa Mustofa dan Bu Aam kini sudah menempati rumahnya sendiri bersama dengan putra - putrinya. Dini bahkan kini sudah menginjak usia SMP. Para peserta dan panitia i'tikaf zaman saya dulu pun kini sudah banyak yang berkeluarga dan hanya tersisa beberapa orang saja.

Meskipun keberadaan RISMI pasang surut dan programnya saya rasakan sudah tidak seprogresif dulu, namun diakhir ramadhan ini saya masih melihat program i'tikaf berjalan. Meskipun sekali lagi program ini tidak seketat sebagaimana ketika saya dulu melakoninya. Ada sekitar 15 anak kecil usia SD hingga SMP yang mengikuti program i'tikaf kali ini. Mereka kali ini dibimbing oleh Ahmad Najmudin.

Anak - anak kecil itu tetap dengan gayanya. Bermain. Bercanda. Ribut - ribut kecil. Mungkin mereka belum mengetahui bagaimana seharusnya i'tikaf dilakukan. Sebagaimana dulu saya juga alakadarnya menjalani i'tikaf sesuai dengan apa yang dijadwalan oleh panitia.

Namun saya yakin kelak mereka akan merasakan sendiri. bahwa sepotong kenangan seperti ini akan membuat mereka senantiasa hidup fitrah kebaikanya. Dan ketika mereka begitu jauh melangkah, mereka akan merindukan saat - saat seperti ini. Semoga....

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online