Rabu, 26 November 2008

Menjadi PNS

Kemaren, saya mendampingi atasan menerima perwakilan dari forum tenaga honorer dari sebuah instansi. Mereka menyuarakan aspirasinya karena hak mereka yang seharusnya diangkat menjadi PNS malah menerima surat yang intinya merumahkan mereka. Ada yang sudah bekerja selama 23 tahun sebagai honorer, tetapi sampai detik ini malah belum diangkat sebagai PNS. Ufff Indonesiaku.

Dikoran - koran, televisi bahkan juga melihat langsung ketika akan masuk kantor, para demonstran yang terdiri dari guru - guru honorer juga menuntut hal yang serupa. Diangkat menjadi PNS. Konon khabarnya juga para pemimpin desa menuntut hal serupa.

Didaerah saya juga sekarang sedang ramai pendaftaran calon PNS. Banyak SMS yang masuk dari teman - teman saya menanyakan apakah saya ikut menjadi salah satu pendaftar calon PNS. Dirumah saya sering didesak dan disindir untuk daftar jadi PNS.

PNS kini bergeliat. Profesi yang satu ini semakin banyak dilirik orang. Ada ragam motivasi kenapa kini menjadikan pegawai pemerintah alias pamong praja alias abdi negara alias PNS sebagai profesi primadona. Kata orang - orang yang serius daftar profesi ini, jadi PNS itu enak. Gajinya terjamin, dapet dana pensiun, kerjanya nyantai, jam pulangnya pasti, ga khawatir di PHK, ada banyak peluang dapat duit tambahanya pula.


Hmmm... wajar kalau banyak yang mulai bermimpi jadi PNS. Lha dengan fasilitas seabrek begitu, setidaknya nasibnya lebih tenang daripada buruh yang gampang dapat PHK dan cuma dapat pesangon tanpa ada tunjangan pensiun. Apalagi menjadi PNS tidak ada waktu kerja malam hari.

Meski dikejar banyak orang, ternyata tidak semua penduduk negeri ini yang berminat jadi PNS. Katanya, menjadi PNS itu ga seru. Ga ada tantanganya, terjebak rutinitas dan membosankan. Ada juga yang malas jadi PNS karena katanya jadi PNS itu sama aja dengan pengangguran yang makan duit rakyat. Kerjanya cuma duduk aja, baca koran, main game, kalau ada rakyat yang minta dilayanin pelayananya ga ramah sekali. PNS yang harusnya menjadi pamong praja alias pelayan rakyat malah pengen lebih dihargai dari rakyatnya sendiri. Belum lagi yang suka nerima amplop sogokan, kepentingan rakyat bisa sangat terabaikan. Setali tiga uang deh dengan tuduhan miring kepada wakil rakyat. Pelayan rakyat dan wakil rakyat sama - sama membebani rakyat. Belum lagi ditambah dua lagi yaitu para pengadil rakyat dan penjaga rakyat. Lengkap sudah mereka yang seharusnya meringankan beban rakyat malah jadi pembeban rakyat.

Tapi tentu saja yang digambarin diatas, ga sepenuhnya benar. Masih ada kok PNS yang benar - benar bekerja untuk rakyat. Yang menolak duit sogokan, menolak berbagai fasilitas yang tidak seharusnya mereka terima, yang masuk dan keluar kerja sesuai jam kerjanya bahkan membawa kerjaanya kerumah. Mereka benar - benar menjalankan fungsinya sebagai pelayan rakyat. Begitu juga dengan wakil rakyat dan pengadil rakyat. Masih ada kok yang pro kepentingan rakyat.

Menjadi PNS buat saya sama saja dengan berprofesi halal sebagai apapun. Semuanya kembali keniat awal dan kesadaran bahwa bekerja itu ibadah dan profesi itu adalah amanah. Dan setiap amanah akan dimintakan pertanggungjawabanya. Orang - orang yang bekerja dengan niat menikmati berbagai fasilitas kemudahan, berpotensi besar untuk mengkhianati amanah. Mereka yang ingin menjadi PNS karena terbayang bakal kerja enak, gaji jelas tiap bulanya, peluang besar dari pendapatan sampingan, status sosial yang terhormat dan sejenisnya, bisa jadi berakhir dengan kehidupan yang jauh dari bahagia dan ketenangan karena sudah menjelma menjadi drakula - drakula yang menghalalkan segala cara untuk hidup enak. Bukan itu saja, merekapun akan merasakan pahitnya hidup dibalik penjara.

Namun para PNS yang bekerja dengan penuh amanah, tentu saja mereka berpeluang besar menikmati surga yang indah karena mereka telah bekerja memudahkan rakyat. Meringankan beban rakyat. Melayani rakyat. Meski gaji mereka hanya sekedar cukup untuk menjalankan amanah dengan profesional. Seperti guru - guru, dokter, tentara dan lainya yang bekerja didaerah terpencil. Gaji sebagai PNS manalah cukup untuk hidup enak. Tapi saya yakin mereka telah hidup tenang kelak disurga nanti.


Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online