Kamis, 13 November 2008

Surat Bunda

Teruntuk anandakau sayang,


Assalammualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Sebelumnya maafkan bunda jika kedatangan surat ini mengganggu ananda. tidak ada maksud bunda menulis surat ini kecuali mengungkapkan rasa rindu bunda kepada ananda.


Ananda yang bunda cintai...


Waktu ananda meminta ijin kepada ayah dan bunda dan untuk mengikuti pesantren, bunda sangat terharu. Bunda sangat bangga dengan pilihan nanda untuk mengisi liburan sekolah dengan ikut pesantren kilat. Bunda sangat mendukung sekali. Karena Bunda sangat ingin ananda mengisi liburan ini dengan kegiatan yang positif dan terhindar dari pergaulan yang buruk.


Ananda yang bunda sayangi...


Duh... ternyata berat sekali. Bunda memang bangga dengan pilihan liburan nanda. tapi Bunda menjadi kahawatir dengan nanda. Bunda khawatir nanti nanda tidak betah. Bunda khawatir nanti ananda akan sakit, kelelahan dan kurang tidur.


Tapi ayah meyakinkan bunda kalau ananda akan baik – baik saja selama mengikuti pesantren. Ayah bilang, kelak kalau ayah dan bunda meninggal, anandalah yang akan mendoakan ayah dan bunda. Anandalah yang menjadi kebanggaan ayah dan bunda dihadapan Allah. Anandalah yang akan membuka pintu surga untuk ayah dan bunda.


Ananda... Kata – kata ayah membuat bunda tenang. Bunda sadar bahwa ananda cuma berpisah selama beberapa hari saja dengan Bunda. Kelak juga pasti kita akan berpisah. Ayah dan Bunda akan berpisah dengan anak bunda yang selama sembilan bulan lamanya selalu bersama bunda kemanapun bunda pergi.


Ananda yang bunda banggakan


Dulu bunda ingat sekali... waktu lahir dulu ananda sangat lucu sekali. Bunda hiraukan semua rasa sakit yang bunda rasakan saat melahirkan ananda. Yang bunda inginkan adalah segera melihat anak bunda. Mendengar tangisan ananda. Dan memeluk ananda secepatnya. Dan ketika ananda datang dengan tubuh yang masih merah, ayahlah yang dengan bangga membawakan ananda kepada Bunda. Ayahlah yang kemudian memperdengarkan adzan dan iqamat ditelinga kanan dan kirimu. Hingga kini akhirnya ananda tumbuh menjadi anak yang lincah.


Nandaku,


Pertama kali ananda belajar berjalan, Bunda menarik napas dalam – dalam setiap kali nanda berjalan tertatih lalu terjatuh. Bunda biarkan nanda terus belajar berjalan meskipun setiap kali nanda terjatuh dan menangis, bunda juga ikut bersedih. Bunda lakukan itu semua karena bunda sayang dengan ananda.


Juga ketika pertama kali nanda berlajar naik sepeda. Bunda biarkan ananda terjatuh dan menangis, meskipun hati kecil bunda juga merasakan tangis ananda. Semua ayah dan bunda lakukan agar ananda menjadi anak yang tidak mudah menyerah.


Bunda juga ingat waktu ananda bunda antar ke TK didekat rumah. Bunda senaaang sekali melihat ananda memakai seragam sekolah untuk pertamakalinya. Bunda tau kok kegelisahan ananda waktu ananda selalu mencari – cari bunda dari dalam kelas, itu tandanya nanda sayang dengan bunda kan. Dan Bunda selalu yakinkan kepada ananda bahwa Bunda selalu ada didekat ananda. Bunda berjanji akan setia menunggu ananda dari luar kelas hingga ananda selesai mendapatkan pelajaran dari ibu guru.


Waktu ternyata berputar sangat cepat. Sekarang anak bunda sudah besar. Ananda yang dulu bunda antar kesekolah sudah tidak perlu bunda antar lagi sekolah. Sudah tidak perlu bunda tunggu lagi dari luar kelas. Bahkan sudah bisa pergi jauh tanpa kawalan bunda. Dan kini berangkat ke pesantren bersama teman – teman ananda.


Ah... nandaku sayang. Bunda ingin menuliskan banyak sekali kenangan bersama ananda. Karena bunda rindu sekali dengan ananda. Bunda ingin melihat keadaan ananda. Ingin sekali menjenguk ananda. Tapi bunda tahu, mungkin ananda akan malu kalau bunda jenguk.


Biarlah bunda hanya bisa mengungkapkan rindu bunda hanya lewat surat ini saja. Tidak ada yang bunda harapkan selain keridhoan dari Allah agar kelak ananda jadi anak yang sholeh. Tidak ikut – ikutan terbawa pergaulan yang buruk. Bisa menjadi orang yang sukses didunia dan diakhirat kelak. Dan menjadi kebanggan buat ayah dan bunda. Di dunia dan akhirat.


Biarlah bunda simpan dulu semua rindu bunda. Menyimpan rasa sayang bunda kepada ananda.


Jaga diri baik – baik ya.. jangan banyak bercanda. Kerjakan setiap perintah panitia dan pemateri agar nanda jadi kebanggaan buat ayah dan bunda. Ayah dan bunda senantiasa berdo’a untuk kebaikan ananda. Berusaha sekuat tenaga untuk menjaga ananda hingga pada waktunya nanti ayah – bunda tinggalkan, ananda senantiasa memilih jalan yang benar dalam kehidupan ini.


Dan nanda perlu tahu. Sampai kapanpun ayah dan bunda selalu menyayangi ananda. Sampai kapanpun ananda...


wassalammualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Dari bunda

Yang menanti kedatangan ananda

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online