Rabu, 20 Februari 2008

Guru ku

Sebut saja namanya Jingga. Dia pegawai disalah satu pekantoran di Malang. Orangnya pendiam. Seorang pendengar yang baik. Wajar jika dia memiliki banyak pasien yang selalu menjadikan dirinya sebagai tempat curhat dari setiap permasalahan hidup. Dia bukan psikolog bahkan kuliahnya sama sekali tidak mempelajari tentang kejiwaan seseorang. Tapi dia lihai dalam mengenali jiwa seseorang.

Senyumnya tulus merekah. Saat teman-temannya datang dengan hati yang rapuh, hatinya telaten menata satu demi satu serpihan hati sehingga kembali kokoh. Saat orang-orang yang sedang diuji itu datang dengan wajah yang muram, wajah cerahnya mengusir mendung yang menggelayut diwajah-wajah penuh gelisah.

Dia tidak banyak bicara. Bukan pemberi nasehat yang ulung. Tidak juga memiliki ayat-ayat yang menumpuk didalam memori otaknya. Dia hanya memiliki hati yang membentang. Atau senyum yang merekah. Atau tangan-tangan halus yang memberi kehangatan dan ketenangan bagi siapa saja.

Jika Allah saja mengirimkan hamba Nya kebumi dengan sifat seperti ini, lalu bagaimana dengan DiriNya yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang terjaga sepanjang waktu. Yang menjaga setiap waktu. Setiap saat kau bisa bertemu. Setiap saat kau bisa mengadu.

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online