Selasa, 19 Februari 2008

Pangeran Surga

”Mohon do’anya seluruh ikhwah. Adik kami kecelakaan” begitu kira – kira pesan singkat yang masih ku ingat. Malam itu badan masih berjibaku dengan rasa mual. Dauroh "My Camp" yang saya adakan bersama rekan – rekan aktivis dakwah sekolah, masih menyisakan rasa letih sementara esok telah kujadwalkan menempuh perjalanan menuju Jakarta.

”Innalillahi raajiuun..sampaikan maaf ana ke Ahmad karena belum bisa jenguk. Ana masih sakit dan besok harus keJakarta. Syafakallah” setengah sadar aku membalas sms dari seorang akhwat di tanah Batam. Akhwat tersebut bernama Fitri. Ia yang menitipkan adik bungsunya.padaku. Begitu besar perhatian Fitri pada Ahmad. Terutama pada tarbiyahnya hingga beliau selalu menanyakan apakah Ahmad sudah ikut halaqoh atau belum. Dan malam itu aku terlelap. Melewatkan halaqoh yang seharusnya aku ikuti.

”Ass. Telah berpulang kpd Rahmatullah pagi ini. Adik kami Achmad Solikin di RSUD Saiful Anwar Malang. Semoga d beri ketabahan pd keluarga” sms Ukhti Fitri masih kusimpan. Tertera tanggal 5 Juli 2007, 05:14:52 sms itu dikirim. Aku masih menahan mual, menahan rasa sakit yang tersisa karena kurang adil memberi perhatian pada perut. Lirih ku untai do’a untuk Achmad. Pelajar salah satu SMK negeri di Malang yang diantarkan kakaknya untuk diikutkan dalam barisan dakwah ini.

”Ahmad anak yang baik. Dia paling pintar dikeluarga kami...” ujar ukhti Fitri dalam SMS nya. Dan aku setuju. Sangat setuju.

Hatinya yang bersih terekam dalam kenangan. Dia menempuh perjalanan dari rumahnya di sekitar Kacuk hanya untuk belajar agama. Kami Berdiskusi kecil dikamar karena waktu itu belum menemukan teman untuk membentuk forum halaqoh. Waktunya sangat padat sehingga hanya habis maghrib hingga menjelang Isya dia ada waktu luang untuk halaqoh. Pagi hingga jam 2 Achmad sekolah. Setiap hari, Dua kali dia harus memacu motornya pulang pergi. Pulang sekolah dia bekerja mengantarkan tetangganya ketempat kerja kemudian dia mengantar kakaknya ke tempat kerja.

Pada sebuah kesempatan saya mengajaknya mengikuti talaqi madah Tarbiyah yang diasuh oleh Ustadz Jalaludin di Masjid Abu Bakar, Perumahan Puncak Dieng. Pertemuan itu terjadi beberapa hari sebelum motornya menghantam pohon dan merenggut nyawanya. Dan Talaqi itulah sentuhan tarbiyah terakhir yang bisa saya hantarkan untuk Achmad Solikin, Pangeran Surga dari Kacuk..

Tidak ada komentar:

 

blogger templates | Make Money Online